Meski Ditolak 7 Fraksi, Pengamat : Peluang Interpelasi Formula E Tetap Besar

Pertemuan Gubernur Anies Baswedan dengan tujuh fraksi di DPRD DKI Jakarta di Rumah Dinas Gubernur DKI-(Foto, doc/Int/Ist)

Jakarta, Dekannews. Meskipun 7 Fraksi di DPRD DKI Jakarta menolak untuk ikut mengajukan  hak interpelasi Formula E, namun peluang  berjalannya interpelasi tetap besar. 

Hal itu diungkapkan pengamat kebijakan publik yang juga mantan relawan Anies, Sugiyanto yang biasa disapa SGY kepada media. Sabtu (28/8).

Pasalnya untuk  keputusan politik penting yang terjadi di Ibukota Jakarta, lazimnya ditentukan oleh masing-masing  Dewan Pimpinan Partai (DPP). Hal ini bisa terjadi mengingat Jakarta adalah barometer perpolitikan di Tanah Air. 

“Ya, itu hal biasa saja, 7 Fraksi di DKI Jakarta menolak  interpelasi Formula E. Mereka tak mau ikut mengunakan hak mereka sendiri yang digagas PSI dan PDIP. Padahal interpelasi  Formula E merupakan hal penting karena berkaitan dengan pandemi Covid-19,” kata Sugiyanto yang pernah menjadi relawan Anies dan tergabung dalam relawan Anies-Sandi pada Pilkada Jakarta 2017 lalu.

Sugiyanto melanjutkan, Syarat untuk menggulirkan hak interpelasi Formula E sudah terpenuhi,  yakni telah diajukan oleh  33 anggota dewan dari 2 Fraksi PDIP dan PSI.  Tetapi masih harus dilanjutkan dalam Rapat paripurna yang harus dihadiri 50 persen+1 anggota Dewan.

“Bila menghitung jumlah anggota DPRD DKI Jakarta, dari 7 Fraksi  yang menolak interpelasi jumlahnya ada 73 orang. Sehingga bila mereka tak hadir,  maka rapat paripurna tidak quorum (terpenuhi), yaitu tidak dihadiri oleh  minimal 54 orang dari 106 jumlah anggota DPRD DKI Jakarta,” ungkap SGY

Masih kata SGY, keputusan 7 Fraksi menolak interpelasi Formula E boleh jadi masih belum final. Sebab lazimnya dalam persoalan politik penting di Ibukota DKI Jakarta selalu ditentukan oleh  DPP.  Biasanya keputusan partai pada tingkat pusat lah yang dilaksanakan.

Dengan demikian maka, bila menghitung peta koalisi nasional, interpelasi Formula E bisa  terjadi. Lantaran partai pendukung Jokowi lebih banyak jumlahnya.  Dari 10 Partai yang ada di parlemen, hanya PKS dan Patai Demokrat (PD) saja yang tidak tergabung dalam partai koalisi nasional. 

“Pada hari Rabu lalu, (25/8/21), Presiden Jokowi baru saja mengumpulkan para petingi partai, Ketua Umum dan Sekjen partai di Instana Merdeka, termasuk juga PAN. Sepertinya partai pendukung Jokowi yang tergabung dalam koalisi nasional sedang dalam kondisi solid,” ujar SGY

SGY menghitung bila partai koalisi nasional pendukung Jokowi  kompak melanjutkan interpelasi Formula E, termasuk PSI,  maka jumlahnya terpenuhi atau quorum, yaitu berkisar 80 anggota DPRD DKI Jakarta. Dengan demikian maka proses interpelasi akan lanjut.

"Jadi interpelasi Formula E masih berpeluang besar terwujud. Bisa saja dalam beberapa hari kedepan akan ada kontalasi politik baru. Mungkin akan ada tambahan dukungan dari Fraksi-fraksi di DPRD DKI Jakarta untuk proses lanjut interpelasi Formula E,”  tegas SGY 

Sebelumnya, usulan hak interpelasi yang ditandatangani 33 anggota dewan asal Fraksi PDIP dan Fraksi PSI resmi diajukan ke pimpinan DPRD DKI Jakarta.

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengaku, telah menerima surat usulan interpelasi itu. Selanjutnya, usulan itu dibahas dalam Badan Musyawarah (Bamus) DPRD DKI pada pekan depan, sebelum dilanjut dalam rapat paripurna.

"Kita doakan saja ini terlaksana. Semoga teman-teman dewan lainnya punya hak suara, tepatnya adalah interpelasi," kata Ketua  Prasetyo di Jakarta, Kamis (26/8/21). 

Namun usulan interpelasi yang digaggas PDIP dan PSI ini mendapat penolakan dari 7 fraksi di DPRD DKI Jakarta.  Sebab, interpelasi  terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan terkait Formula E itu dinilai tidak ada manfaatnya untuk warga Ibu Kota.

Ketujuh fraksi tersebut adalah, Fraksi Gerindra, Fraksi PKS, Fraksi Demokrat, Fraksi PAN, Fraksi NasDem, Fraksi Golkar, dan Fraksi PKB-PPP. Artinya, sebanyak 73 anggota dewan di Kebon Sirih tak akan ikut terlibat dalam agenda interpelasi tersebut. 

Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsino pada hari ini Sabtu (28/8/21), telah bicara pada media, dia yakin dengan tekanan publik, diluar PDIP dan PSI akan ada Fraksi yang mengubah haluan dan mendukung interpelasi.

"Penyataan ini menandakan PDIP dan PSI  tak tinggal diam. Mereka terus konsolidasi dan merasionalisasi tujuan interpelasi Formula E baik pada 7 Fraksi di DPRD Jakarta dan masyarakat,  yakni untuk meyelamatkan uang rakyat Jakarta, disamping terkait pandemi Covid-19,"tandas  SGY.(fik)